Banyak orang yang
melakukan introspeksi diri setelah mengalami sebuah kegagalan. Hal ini tentunya
tidak salah, karena introspeksi diharapkan mampu membuat seseorang menyadari
kesalahan yang telah dilakukannya dan agar mampu menjadi pribadi yang lebih
baik ke depannya. Sebenarnya, introspeksi diri dapat dilakuakn dalam setiap
aspek kehidupan. Introspeksi dapat dilakukan sebelum kita merencanakan untuk
melakukan sesuatu. Dengan melakukan introspeksi di awal, kita akan mampu
mengkaji apa saja hal yang menjadi kelemahan dan kelebihan diri kita, sehingga
kita dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan yang dapat terjadi.
Introspeksi diri
dapat pula dilakukan pada saat kita sedang mewujudkan rencana kita. Introspeksi
ini diperlukan supaya kita dapat menelaah hal-hal yang telah kita lakukan
selama ini. Jika pada introspeksi ini kita menemukan adanya kesalahan, maka
kita dapat dengan segera memperbaikinya. Hal ini tentunya mampu mencegah
terjadinya kegagalan dalam rencana kita. Introspeksi diri juga perlu kita
lakukan pada akhir masa setelah kita selesai melakukan sesuatu. Pengalaman
adalah guru yang paling berharga. Karenanya, introspeksi yang dilakukan setelah
kita selesai melakukan sesuatu akan berguna untuk memperbaiki hal yang telah
terjadi. Introspeksi di akhir rencana juga berguna untuk menjadi pembelajaran
agar ke depannya tidak mengulang pengalaman yang sama.
introspeksi diri kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan
yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita
tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Karena Sering kita melihat
kesalahan orang lain bahkan mengkritik kesalahan yang dibuat orang lain,
sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah, melalu cara intropeksi diri
sendiri kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.
Rasanya lebih enak mengomentari orang ya banyak komentator
atau belum lagi banyak pemerhati yang menanggapi tentang orang lain ini tanpa
mengetahui bahwa orang yang mengomentari orang lain dirinya belum tentu dalam
keadaan lebih baik dari orang yang di komentari.
Introspeksi Diri juga perlu dalam melihat jauh ke dalam diri anda,
menanyakan langsung ke diri anda apakah anda sudah berhasil mencapai apa yang
anda inginkan, apakah cita-cita anda sudah terlaksana, apakah diri anda sudah
dalam track yang benar. dengan introspeksi diri kita bisa tau apakah kita sudah
melakukan sesuatu, melakukan perubahan yang lebih baik, menyadari tindakan kita
sudah tepat. Terkadang kita terlena dalam pemikiran “Santai Aja nanti juga akan
terlaksana sendiri tanpa pernah mau benar-benar memikirkan keadaan yang
sebenenarnya terjadi dalam diri anda.
Dengan Intropeksi diri anda dapat mengevaluasi, Kata-kata,
Impian kita, Sikap kita, Tindakan kita, dan Pemikiran kita ke arah yang lebih
baik, dan hal-hal tersebut memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi yang
lebih baik dalam hidup anda. Apa yang anda katakan, fikirkan, dan kerjakan. Itu
yang Anda dapatkan dalam hidup anda.
Jangan pernah ragu untuk instropeksi diri anda, karena anda
memang membutuhkan hal itu, dengan introspeksi diri anda seperti berdiri diatas
cermin, melihat keadaan diri anda sendiri, dan coba lah untuk jujur saat anda
melakukan introspeksi diri anda, agar anda mendapat gambaran yang sesungguhnya
dari diri anda.
Perlu diingat
pemikiran anda akan lebih menarik pengalaman-pengalaman untuk membenarkan apa
yang anda percayai, bukan apa yang anda miliki konsep introspeksi dirilah
sebagi controler dalam kehidupan anda. Introspeksi diri yang paling baik adalah
yang paling jujur. Soal teknik, intinya kita harus tau dulu apa yang benar,
baru bisa mengenali apa yang salah,
1.
Memahami kelemahan
pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa
kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau
melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada
pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau
bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan
antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi
hal-hal yang fatal.
2.
Agenda introspeksi.
Kapan dan apa saja dalam diri kita yang perlu dievaluasi? Pertama, sebelum
melakukan sesuatu. Ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mau membangun menara
pasti akan memperhitungkan anggaran biayanya. Introspeksi dalam hal langkah
awal yang harus dilakukan, bagaimana rencana dan kesanggupan atau sumber-sumber
yang kita miliki. Kedua, ketika sedang melakukan sesuatu. Introspeksi
diperlukan untuk mencegah agar tidak terlanjur lebih jauh lagi jika ternyata
ada kekeliruan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah metode dan cara, asumsi
dan pandangan, pengetahuan dan keahlian yang digunakan. Proses antisipasi titik
kritis dan langkahlangkah perbaikan jika diperlukan. Ketiga, setelah melakukan
sesuatu. Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Introspeksi diri
berguna untuk tindakan perbaikan atau recovery jika terjadi kekeliruan. Atau
menjadi pembelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
3.
Proses menuju pribadi
yang lebih baik. Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau
menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan
mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri
cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi
lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.
Instropeksi diri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah pada waktu
melihat diri sendiri inilah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan
introspeksi diri yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki
kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka
jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar
dengan introspeksi diri.
